Rabu, 15 April 2020

Proses Penerimaan BBM dari Depo di SPBU


Di Indonesia mungkin paling banyak jenis dari bahan bakar kendaraan yang dijual.
Sebut saja ada Pertamax, Pertalite, Premium serta Solar, Bio Solar maupun Dexlite. Aneh memang mengapa jenis varian BBM begitu banyak? Apa memang permintaan konsumen yang bervariasi?Karena pada dasarnya BBM itu hanya 2 jenis peruntukan mesin yaitu mesin Diesel dan Non diesel.

Tapi yang penulis bicarakan di sini adalah bagaimana proses penerimaan BBM yang dikirim dari Depo ke SPBU. Mengapa hal ini menarik, karena namanya produk yang dibeli tentu harus dipastikan sesuai dengan apa yang ditawarkan yaitu dari segi jumlah volume , kualitas dan tipe nya.
Jika tidak demikian terbayangkan jika jumlah BBM yang diterima lebih sedikit volume dari seharusnya atau kualitasnya tidak sesuai seharusnya. Belum lagi nama vendor penyedia barang akan tercoreng oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Oke.... langsung saja bagaimana proses penerimaan BBM di SPBU, berikut dipaparkan berdasarkan pengalaman biasanya operasional SPBU.

Pertama BBM diangkut oleh mobil tanki khusus pengangkut BBM biasa disebut dengan istilah MT (Mobil Transportir), sementara awak supir disebut dengan AMT (Awak Mobil Tranportir).

Adapun bagian utama dari MT ini adalah :


Tanki muat Kompartement
Tanki penampung BBM yang akan dibawa istilahnya kompartement, dan ada yang 2 kompartement atau lebih.
Untuk menjaga BBM tidak diganggu setelah pengisian dijaga dengan segel bernomor seri yang tercatat di surat jalan dan menjadi syarat standar pengiriman BBM ke SPBU.

Manhole Tutup tanki muat
Merupakan penutup dari tanki MT yang disegel untuk manhole junlahnya tergantung berapa sekat kompartement atau kamar tanki.
Untuk kapasitas total 14.000 liter berarti ada 2 kamar/kompartement masing-masing punya manhole jadi jumlah manholenya ada 2.
Untuk MT dengan kapasitas 20.000 liter ada 4 sekat dengan jumlah 4 manhole.

Keran pengosongan
Sama dengan jumlah kompartemen dan juga disegel selama perjalanan pengiriman dari Depo pengisian sampai ke SPBU.
Bagian keran ini lah jalan minyak yang akan dibongkar atau diterima SPBU yang selanjutkan BBM ditamoung dalam tanki timbun di SPBU.

manhole
tanki muat
Perlu diperhatikan juga selama proses pembongkaran BBM harus siaga dengan perlengkapan standar keselamatan selama proses yaitu Apar ukuran 9 kg, serta kabel grounding MT sudah dipastikan terpasang dengan benar pada titik ground yang sudah tersedia di area pembongkaran.

Setelah proses penerimaan ini lah ditemukan apakah BBM yang sampai diterima volume nya sesuai atau tidak. Dimana kita ketahui sifat BBM tidak sama dengan air yaitu cepat menguap dapat juga mengakibatkan volume hilang atau losses dalam artian suhu sangat mempengaruhi volume BBM.

Pihak Pertamina tentu sudah memahami hal ini sehingga setahu saya dalam surat perjanjian kerjasama dengan pihak SPBU bahwa Pertamina mengakui toleransi losses sebesar 0,15% dari volume total. Artinya dalam volume 16.000 liter maka toleransi volume losses sebesar 24 liter.

Praktek di lapangan  adalah kadang ditemukan volume losses bisa lebih dari 24 liter bahkan bisa sampai 100 liter atau lebih, sehingga mengakibatkan perdebatan antara petugas pembongkaran dengan AMT dan pihak Pertamina sendiri.
Hal ini lah yang menjadi tanggungjawab besar seorang Pengawas SPBU untuk mengawasi karena jika tidak, bisa dipastikan kerugian yang akan dialami SPBU. 

Kamis, 17 Mei 2018

Automatic Tank Gauge (ATG)

http://click.accesstrade.co.id/adv.php?rk=0004cf0009gw

Automatic Tank Gauge adalah system komputerisasi mengenai volume cairan dalam tanki timbun, tempat penyimpanan minyak yang akan dijual oleh SPBU.

Prinsip kerjanya yaitu dengan menggunakan system pelampung yang aka n mendeteksi ketinggian cairan minyak, dari ketinggian ini akan dikonversi ke dalam bentuk volume liter.

Hal yang menarik adalah bagaimana agar konversi volume sesuai dengan sebenarnya.
Prosedur biasanya sebelum ATG system difungsikan harus lebih dahulu diinput tabel tanki yang sudah ada yaitu hasil terra tanki oleh pihak metrologi. Keakuratan volume minyak sesuai dengan hasil terra.

Namun bisa juga melakukan terra sendiri tanpa pihak metrologi, namun hasilnya tidak mempunyai legalitas hukum. Namun karena kegunaanya hanya untuk kepentingan internal maka tidak masalah, karena tidak merugikan konsumen.

Kendala yang ditemukan adalah dikarenakan untuk ketelitian yang tinggi maka diperlukan bejana volume kecil, semakin kecil volumenya semakin akurat.
Cuma hal ini akan sulit karena kapasitas tanki timbun besar sekitar 30.000 liter. Akan dibutuhkan waktu yang lama, dan penjualan pasti tidak bisa dilakukan selama proses terra.

Belum lagi faktor sifat minyak yang tidak sama dengan air, minyak berat jenis berbeda dengan air dan mudah menguap dan perubahan temperatur pun mempengaruhi volumenya setiap saat.

Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa volume minyak dengan ATG system adalah tidak pasti tetapi adalah pendekatan jika faktor temperatur pas sama dengan temperatur saat terra serta tidak terjadi pe guapan yang signifikan maka secara teori volumenya tentu sesuai.

Demikian penulis kira berdasarkan pengalaman yang hingga saat ini dilakukan di suatu SPBU Padang Panjang.

Senin, 26 Juni 2017

SPBU

SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum)

Berbicara tentang SPBU kita langsung teringat dengan Pertamina,iya benar Pertamina adalah BUMN yang mengurus masalah sumber daya energi seperti bahan bakar minyak dan juga gas.
Langsung saja topik yang ingin di share adalah seputar proses penerimaan bahan bakar minyak di SPBU dan penjualan harianna kepada konsumen pengguna kendaraan bermotor maupun pengecer.

Awal proses dimulai dari penerimaan BBM dikirim dari Depot pengisian menggunakan mobil tanki Pertamina. Sampai di SPBU dilakukan pembongkaran dengan diawasi oleh Pengawas SPBU agar BBM yang dibongkar sesuai dengan jumlah, jenis dan tempat tanki penyimpanannya.
Sebelumnya dilakukan pemeriksaan Density minyak untuk memastikan kualitas minyak. Untuk kualitas minyak maksimal perbedaan Density saat pengisian di depot pertamina  dengan pembongkaran saat di SPBU adalah 0.5 %, jika lebih maka kualitas minyak perlu dipertanyakan dan SPBU berhak menolak untuk melakukan pembongkaran minyak. Volume minyak yang dibongkar juga harus sesuai dengan surat DO yang juga dibawa oleh supir tanki.

Dari tanki pendam inilah minyak-minyak dipompakan ke pompa-pompa nozel yang berada di posisi-posisi pengisian di SPBU. Secara garis besar begitulah alur proses dari sebuah SPBU sederhana dan tidak rumit, cuma yang perlu diketahui ternyata aktual di lapangan tidaklah demikian karena losses tidak bisa dipungkiri terjadi setiap hari dan jika diamati dalam sebulan bisa ratusan liter bahkan ada yang ribuan liter loses nya, bisa dibayangkan berapa rupiah yang hilang dan tentu hal ini membuat seorang pebisnis SPBU kuatir.

Karena dari sifat material minyak juga dipengaruhi oleh keadaan kondisi, iklim, temperatur yang mengakibatkan penyusutan dan bahkan penguapan. bisa juga dikarenakan adanya kebocoran pipa-pipa, selang maupun tanki pendam yang mengalami kebocoran. Tapi perlu diingat dan mungkin sudah menjadi rahasia umum tidak terlepas juga dari perilaku pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab baik dari pihak supir tanki, pengawas SPBU bahkan operator SPBU sendiri.

Oleh sebab itu seorang Pengusaha SPBU harus bisa mencari seorang pekerja yang jujur mempunyai latar pengetahuan teknik dan intregitas yang tinggi.







Minggu, 21 Mei 2017

Prinsip Kerja Blower Centrifugal

Blower Centrifugal menghasilkan sejumlah volume udara untuk supply energi yang efisien sebagai tekanan atau vakum.

Udara masuk ke bagian tengah kipas yang berputar dan terbagi-bagi di antara daun-daun kipas (vans impeller). Pada saat kipas berputar akan mengakibatkan udara terdorong keluar karena gaya centrifugal. Udara dengan kecepatan tinggi ini kemudian tersebar di dalam rumah blower kemudian melambat dan menghasilkan tekanan yang lebih besar. Tekanan atau kondisi vakum terjadi karena aliran udara yang besar dihasilkan oleh bentuk profil daun kipas yang terbuka (desain daun kipas mendorong udara sehingga terjadi aliran).
(Prinsip kerja Blower centrifugal)

Keuntungan dari Udara Centrifugal :

Blower centrifugal merupakan energi yang efisien dan tidak mahal jika dibandingan dengan mesin kompresor udara.
Blower menggunakan energi yang jauh lebih kecil untuk menghasilkan aliran udara.
Hal ini jelas dapat dilihat dari komponen-komponen  yang ada pada Blower jauh lebih sederhana bila dibandingkan dengan komponen-komponen kompresor yang komplek, rumit dan tentu perawatan yang lebih banyak dan mahal.

nb. disadur dari website asli :

Label:

Kamis, 18 Mei 2017

Centrifugal Blower Broken !

Blower Centrifugal adalah salah satu jenis kipas atau lebih tepatnya alat penghembus (Blower), yang mana dengan adanya gaya memutar mengakibatkan terjadinya gaya centrifugal, yang memutar kipas (van impeller) yang memiliki kemiringan tertentu dan mengakibatkan adanya kondisi vakum di bagian inlet.
Kondisi vakum inilah yang mengakibatkan gaya isap, udara yang dihisap akan terus terdorong ke atas bagian outlet.

Sebagai tenaga penggerak diperoleh dari sebuah motor listrik yang mendapat tenaga dari listrik PLN.

Adapun komponen utama dari sebuah Blower adalah : 
  1. Body Blower / housing.
  2. Impeller dan Van.
  3. Inlet, saluran hisap.
  4. Outlet, saluran buang.
  5. Dumper, pengatur besar kecilnya isapan blower.
  6. Electromotor, sebagai sumber penggerak.

Blower umumnya banyak digunakan untuk berbagai keperluan mulai dari ruangan, rumah serta untuk mesin-mesin industri.

Pengalaman penulis mengenai Blower yaitu ditemukannya kegagalan Blower (broken) saat produksi, adapun Blower ini merupakan bagian dari suatu mesin pengering produk yaitu mesin dryer.

Kejadiannya adalah Blower mengalami pecah pada bagian van impeller yang mengakibatkan putaran impeller nyangkut dan membuat beberapa van impeller hancur. Bagian van impeller koyak dan semakin menghambat putaran impeller. Akibatnya mengunci impeller, sementara motor listrik sebesar 160 Kw yang menggerakkan Blower masih berputar dengan kecepatan 1.405 Rpm, alhasil kopling shaft motor dan Blower pecah.



Body Blower koyak searah putarannya, beberapa frame bagian dalam Blower patah, frame Blower hampir putus bagian bottom beberapa pecahan masih masih ditemukan tertancap pada cerobong tunnel Blower.





Masih menjadi pertanyaan kenapa hal ini bisa terjadi?

Kemudian dilakukan pemeriksaan pada Blower mesin yang lain ternyata ditemukan bahwa van impeller arah sisi saluran buang telah terjadi keretakan van, beberapa bagian ada yang hampir lepas (crack). Jadi disimpulkan inilah penyebab hancurnya Blower tersebut luar biasa karena ukuran Blower cukup besar dengan tinggi sekitar 2 meter dan tebal plat van impeller 8 mm, 5 mm dan 3 mm.



Sampai artikel ini saya tulis, saya masih penasaran dan mencoba analisa penyebabnya sambil mencari-cari di internet.


Label:

Minggu, 23 April 2017

Filter or Strainer ?

Berbicara tentang Filter kita spontan akan terbayang sesuatu alat penyaring atau secara awam disebut dengan saringan.

Apa yang kita bayangkan adalah suatu membrane atau istilahnya layer, lapisan yang dapat dilalui media fluida (mampu alir) dan sebagian akan tertinggal/tertahan di membrane dan sebagian lewat menembus membrane.

Tetapi orang umumnya tidak tahu jelas apa itu Strainer, dari bentuk fisiknya terlihat jelas berbeda, dengan materialnya yang lebih tebal dan keras berbeda dari sebuah membrane atau saringan.
Jika strainer sama dengan filter, mengapa bentuk dan materialnya berbeda?

Untuk lebih jelas saya mencoba browsing seputar pengertian Filter dan Strainer sebagai berikut ;

Filter :

Dalam bidang kimia dan penggunaan umum filter adalah suatu membrane yang berfungsi untuk menghambat (block) sebagian media, zat yang tidak diinginkan yang terkandung dan melewatkan sebagiannya.

Umumnya filter digunakan untuk menghilangkan zat yang membahayakan dalam udara, untuk membuat air jadi aman dan bisa untuk diminum.

Berikut beberapa alat yang umum disebut dengan Fiter, dari bentuk dan jenis materialnya bisa menambah pemahaman akan arti apa itu Filter.



Tipe filter udara / oli

Screen Filter

Beberapa tipe Filter


Strainer :

Jalur pipa air, instalasi pipa dapat juga tertinggal kerak, deposit material yang suatu waktu dapat lepas dan karena aliran yang ada bisa membahayaka, merusak bahkan dapat mengakibatkan penyumbatan.
Strainer umumnya berupa screen yang terpasang yang bisa dilewati air tetapi tidak untuk material atau partikel yang lebih besar.
Material yang terhambat ini umumnya akan tinggal terperangkap di bagian bawah atau dasar, ada juga berupa keranjang penampungan.
Beberapa tipe pengguna dapat melakukan penggantuan plate strainer ataupun keranjang penampungnya.

Dari definisi di atas, dapat dilihat perbedaan yang mencolok adalah filter cendrung lebih halus, bisa rusak, robek sedangkan strainer karena dari fungsingya untuk menangkap partikel keras cendrung lebih kuat serta desain yang unik dengzn bagian penampungan kotoran yang busa dubersuhkan ataupun diganti. Dan lagi posisi kotoran akan tertampung bagian khusus (bucket) serta posisinya di bagian bawah (bottom).

Beberapa gambar Strainer ;

Alat saringan yg umum digunakan : Strainer

Strainer

Strainer housing




Element strainer



Dari pengertian ini mungkin bagi pengguna alat atau mesin harusnya paham membedakan antara filter dan strainer sehingga penggunaannya tidak salah, filter digunakan fungsi untuk pengaman strainer dan strainer digunakan untuk menyaring.

Label:

Minggu, 16 April 2017

Pressure Reducing Valve for Steam (PRV)


Dalam industri yang menggunakan steam, steam umumnya dibangkitkan sampai tekanan tinggi untuk kemudian dikendalikan (direndahkan) sesuai dengan kebutuhan di masing-masing bagian.

Hal ini umumnya dilakukan dengan cara mengurangi ukuran diameter pipa distribusi steam dan mengakibatkan biaya efisiensi distribusi steam yang tinggi.

Reducing Steam Pressure :

Cara yang umum untuk mengurangi pressure steam adalah dengan menutup/menurunkan bukaan valve steam. Prakteknya secara umum yang paling sederhana adalah dengan penggunaan globe valve konvensional dengan posisi bukaan yang sudah ada, atau dengan cara menggunakan plat berlobang (orifice) yang dimasukkan di dalam aliran steam.
Berikut bantuk penampang dari sebuah PRV yang dapat dilihat pada situs resmi Spirax Sarco berikut http://www.spiraxsarco.com/global/id/Pages/home.aspx
(Bagian utama dari sebuah PRV)


Tetapi fluktuasi (lonjakan) dari flowrate akan terjadi yang disebabkan fluktuasi dari pressure. Untuk menghindari keadaan ini dapat digunakan Pressure Reducing Valve (PRVs), yang dapat menghasilkan penurunan pressure (tekanan) yang terkontrol secara presisi.

PRVs secara otomatis dapat mengatur seberapa besar valve membuka agar pressure tetap konstan dan tidak berubah meskipun saat flowrate steam berfluktuasi.

(Bagian dan cara kerja sebuah PRV)


Keuntungan dari Pressure Reducing Valve :

Meskipun memungkinkan untuk menjaga pressure yang konstan dengan menggunakan kombinasi antara aktuator kontrol valve, Pressure kontrol dan piranti pengontrol PRVs memberikan keuntungan yang lebih, karena dapat mengontrol penuh pressure secara otomatis tanpa memerlukan sumber tenaga dari luar. PRVs juga memberikan kelebihan dengan gaya respon yang sangat cepat berdasarkan sensifitas dan pengaturan berdasarkan pressure yang masuk.

Tipe PRVs untuk Steam :

Mekanisme kerja kontrol PRVs adalah dengan menggunakan keseimbangan antara gaya tekanan steam dan spring (pegas) yang dapat diatur. Dan ini adalah prinsip kerja hampir semua PRVs yang dibuat pabrikan.

Ada 2 mekanisme kontrol bukaan valve :

  • Non-piloted, Direct Acting Valve :
Pegas pengatur gaya berada pada posisi akhir pada valve utama.

  • Pilot Operated Valve :
Pegas pengatur gaya berada pada posisi pilot valve, yang ukurannya lebih kecil dan berbeda dari valve utama.


Berikut perbandingan dari kedua tipe tersebut
  • Direct acting, Non-piloted.
Digunakan untuk gaya yang lebih kecil, dimana kontrol tekanan penutup tidak diperlukan.

+ Kelebihan :
Ukuran yang lebih kecil, harga lebih murah mudah pemasangannya.

- Kekurangan :
Pressure drop yang lebih tinggi dari PRV


  • Pilot-operated
Digunakan untuk gaya yang lebih besar dimana kontrol tekanan penutup diperlukan.

+ Kelebihan :
kontrol pressure, respon yang cepat untuk menghasilkan variasi, dapat digunakan untuk range yang lebih luas dari tipe non-piloted.

- Kekurangan :
Ukurannya yang lebih besar dan harga yang lebih mahal.
---

Label: