Proses pengolahan buah kelapa
Buah kelapa termasuk buah yang serba guna, dari dulu hingga jaman sekarang bagaimana tidak sampai pramuka jaman kita sekolah dulu lambangnya adalah buah kelapa, Tunas kelapa.
Belajar dari pohon kelapa yang hampir semua bagiannya berguna, batang jadi pengganti papan, tulang daun untuk sapu lidi, daun jadi atap dan yang pasti buah dan banyak lagi.
Salah satu bahan makanan maupun minuman, buah kelapa juga bisa jadi pilihan yang menggiurkan. Langsung saja tanpa panjang lebar, saya mau berbagi pengalaman pengolahan bahan makanan dan minuman yang berbahan dari buah kelapa. Kebetulan saya bekerja di perusahaan yang mengolah buah kelapa menjadi santan (aceptic coconut), air kelapa (coconut water) dan kelapa kering (desiccated coconut).
Di dalam pengolahan kelapa ada 3 jenis proses pengolahan berdasarkan produk yang dihasilkan ;
- Aceptic Coconut / Santan.
- Coconut water / Air kelapa.
- Desiccated coconut / Tepung kelapa.
Aceptic Coconut /Santan :
Proses pengolahan santan tidak jauh berbeda dengan pengolahan susu cair, karena karakteristik unsurnya mirip ada kandungan air, protein dan lemak yang biasa diistilahkan fat content.
Secara garis besar intinya adalah proses sterilisasi agar produk aman untuk dikomsumsi dan tahan lama. Adapun tahap proses yang harus dilalui adalah :
- Storage tank.
- Pasteurisasi.
- Blending.
- Sterilisasi.
- Storage aseptic.
- Filling / packaging.
Dari tahap di atas maka sudah dapat dihasilkan produk santan yang siap untuk dipasarkan.
Coconut Water :
Untuk proses air kelapa tidak berbeda dengan proses santan, cuma karakter air kelapa yang tidak mengandung lemak maka ada penambahan proses sebelum pasteurisasi yaitu proses separasi agar didapatkan kualitas air kelapa yang jernih.
Desiccated Coconut / DC:
Proses awal dimulai dari pencucian /washing daging kelapa yang sudah bersih dari kulit ari, agar dihasilkan D.C yang putih bersih.
Agar produk sterile maka sebelum proses pengeringan (drying), dilakukan proses sterilisasi yang disebut blanching.
Setelah white meat (W.M) dicuci bersih, dilanjutkan proses pencincangan w.m (grinding) menjadi halus. Dilanjutkan proses pengepressan agar terpisah antara ampas dengan santan. Santan akan diproses tersendiri menjadi santan sterile. Dalam proses ini dikontrol agar kandungan lemak (fat content) masih sesuai dengan spesifikasi yang diminta.
Ampas yang sudah agak kering sambil didistribusikan mengalami proses blanching di dalam screw blancher, yang selanjutnya menjalani proses pengeringan dalam mesin dryer.
Setelah dicapai kandungan air (moisture content / max. 3%), DC dikirim ke proses selanjutnya / dipisah menurut tingkat kekasaran tepung (size medium, fine dan extrafine) menggunakan mesin pengayak (Rotex screener).
Tahap terakhir adalah produk tinggal di-packing dalam kemasan sesuai dengan ukuran yang diminta customers, berkisar dari 25 kg sampai 50 kg.
Kemasan sendiri berupa kantong plastik yang sudah di-seal rapat dan dibungkus dengan bags kertas 3 lapis dan dijahit rapi.
Berikut adalah rangkuman tahap proses untuk lebih mudah memahami ;
- Loading
- Washing & final sortir
- Grinding
- Pressing
- Blanching
- Drying
- Screener rotex
- Filling & packing
Demikian paparan tahap proses pengolahan buah kelapa.
Label: process productions
3 Komentar:
Salam Kenal, Nama saya Rima, Terima kasih infonya sangat menarik dan bermanfaat, saya mau menanyakan apakah ada yang menjual mesin untuk pengolahan DC, kalau ada adakah nomer yang bisa saya hubungi? terima kasih sebelumnya
Utk mesin setau saya dalam negri belum ada, pengalaman yg kita gunakan buatan cina dan amerika.
Pak Sarman bolehkah sy minta no hp, thanks
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda