SPBU
SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum)
Langsung saja topik yang ingin di share adalah seputar proses penerimaan bahan bakar minyak di SPBU dan penjualan harianna kepada konsumen pengguna kendaraan bermotor maupun pengecer.
Awal proses dimulai dari penerimaan BBM dikirim dari Depot pengisian menggunakan mobil tanki Pertamina. Sampai di SPBU dilakukan pembongkaran dengan diawasi oleh Pengawas SPBU agar BBM yang dibongkar sesuai dengan jumlah, jenis dan tempat tanki penyimpanannya.
Sebelumnya dilakukan pemeriksaan Density minyak untuk memastikan kualitas minyak. Untuk kualitas minyak maksimal perbedaan Density saat pengisian di depot pertamina dengan pembongkaran saat di SPBU adalah 0.5 %, jika lebih maka kualitas minyak perlu dipertanyakan dan SPBU berhak menolak untuk melakukan pembongkaran minyak. Volume minyak yang dibongkar juga harus sesuai dengan surat DO yang juga dibawa oleh supir tanki.
Dari tanki pendam inilah minyak-minyak dipompakan ke pompa-pompa nozel yang berada di posisi-posisi pengisian di SPBU. Secara garis besar begitulah alur proses dari sebuah SPBU sederhana dan tidak rumit, cuma yang perlu diketahui ternyata aktual di lapangan tidaklah demikian karena losses tidak bisa dipungkiri terjadi setiap hari dan jika diamati dalam sebulan bisa ratusan liter bahkan ada yang ribuan liter loses nya, bisa dibayangkan berapa rupiah yang hilang dan tentu hal ini membuat seorang pebisnis SPBU kuatir.
Karena dari sifat material minyak juga dipengaruhi oleh keadaan kondisi, iklim, temperatur yang mengakibatkan penyusutan dan bahkan penguapan. bisa juga dikarenakan adanya kebocoran pipa-pipa, selang maupun tanki pendam yang mengalami kebocoran. Tapi perlu diingat dan mungkin sudah menjadi rahasia umum tidak terlepas juga dari perilaku pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab baik dari pihak supir tanki, pengawas SPBU bahkan operator SPBU sendiri.
Oleh sebab itu seorang Pengusaha SPBU harus bisa mencari seorang pekerja yang jujur mempunyai latar pengetahuan teknik dan intregitas yang tinggi.